Ternak Kambing Intensif, Modern dan Bebas Bau
Ternak
Kambing Intensif, Modern dan Bebas Bau. Harga daging yang terus meroket
membuat bisnis peternakan semakin serius dilirik oleh para investor.
Baik investor skala kecil maupun besar. Salah satu sumber daging yang
mulai kembangkan secara intensif adalah ternak Kambing. Sebab selain
potensi pasar yang menggiurkan, kambing juga diperlukan saat event hari
raya ataupun saat aqiqah.
Selama ini Ternak kambing masih banyak diupayakan secara tradisional. Padahal perkembangan teknologi budidaya ternak
kambing semakin maju dan berkembang, terutama dalam hal pakan. Pakan
yang difermentasi bisa cepat menambah berat badan karena mudah dicerna
dan membuat kambing maupun kotorannya tidak berbau.
Sebelum
benar-benar memulai usaha beternak kambing, ada beberapa hal yang harus
Anda perhatikan. Umumnya, dalam usaha beternak kambing, ada tiga hal
pokok yang perlu diperhatikan, yaitu bibit kambing, makanan, dan
pelaksanaannya.
Pemilihan Bibit Ternak Kambing
Bibit
ternak kambing yang digunakan dalam beternak kambing ini tentu saja
adalah bibit kambing. Bibit kambing yang digunakan harus dipilih sesuai
dengan tujuan usaha peternakan. Apakah untuk pedaging atau kambing
perah? Misalnya, kambing kacang dipelihara untuk produksi daging,
sedangkan kambing etawa untuk produksi susu.
Secara umum, bibit ternak kambing yang baik dan biasa digunakan dalam usaha beternak kambing harus memenuhi persyaratan berikut.
- Berbadan sehat.
- Tidak cacat.
- Bulu bersih dan mengilat.
- Daya adaptasi terhadap lingkungan tinggi.
Bibit kambing harus diambil dari keturunan induk dan pejantan yang berkualitas.
Adapun ciri calon induk yang baik sebagai berikut.
Adapun ciri calon induk yang baik sebagai berikut.
- Bertubuh besar dan kekar, tetapi tidak terlalu gemuk. Memiliki dada lebar dan dalam. Sementara, garis punggung dan pinggang lurus.
- Berperilaku jinak dan memiliki sorot mata yang ramah.
- Keempat kaki lurus dengan tumit yang tinggi.
- Memiliki gigi lengkap, dengan rahang atas dan bawah rata, sehingga mampu merumput dengan baik.
- Berasal dari keturunan kembar. Bisa juga dilahirkan tunggal, tetapi berasal dari induk muda.
- Memiliki ambing simetris dan tidak menggantung. Memiliki dua buah puting.
Sementara, calon pejantan berkualitas memiliki ciri berikut.
- Bertubuh besar dan panjang, tetapi tidak terlalu gemuk. Bagian belakang tubuh lebih besar dan lebih tinggi. Berdada lebar. Terlihat gagah dan aktif, serta memiliki libido (nafsu kawin) yang tinggi.
- Keempat kaki lurus dan kuat.
- Berasal dari keturunan kembar.
- Berusia antara 1,5 -3 tahun.
Membuat Pakan Fermentasi dan Konsentrat Bebas Bau
Konsentrat merupakan makanan tambahan dan dapat meningkatkan bobot domba 9-12 kg dalam waktu tiga bulan. Komposisi membuat konsentrat; dedak halus 70%, ongok 20%, jagung giling 8,1%, garam dapur 1,4% dan kalsium 0,5%.
Konsentrat
itu diberikan sebagai makanan penguat pada ternak kambing di samping
makanan pokok berupa rumput. Untuk domba berusia 5 bulan diberi 2 ons
konsentrat per harinya. Sedangkan yang lebih tua jatahnya ditingkatkan
menjadi 0,25 – 0,3 kg/hari. Pemberian konsentrat ini dilakukan sekali
setiap hari pada pagi sebelum diberi rumput. Dengan cara ini bobot domba
bisa mencapai rata-rata 100 gram/ekor/hari.
Namun
resep di atas disadari masih kurang lengkap, untuk mendapatkan
pertumbuhan berat badan yang baik, dalam komposisi konsentrat tersebut
harus terkandung unsur protein. Untuk itu dikembangkan resep kedua yang
komposisinya terdiri dari dedak halus 75%, jagung giling 8%, bungkil
kedelai 3%, bungkil kelapa 10%, kalsium 2% dan garam dapur 2%. Resep
ini, mampu meningkatkan bobot ternak sebesar duakali penggemukan resep
pertama.
Semua bahan
itu harus dalam kondisi lembut agar mudah bercampur satu sama lain.
Bahan itu kemudian dicampur dalam suatu wadah dan diaduk sampai merata.
Bahan-bahan yang sudah bercampur merata inilah yang disebut konsentrat
dan siap diberikan pada ternak. Konsentrat yang akan diberikan
takarannya harus pas sehingga bisa habis dekali makan. Sebelum diberikan
konsentrat tsb diberi air sedikit-sedikit sambil diaduk hingga
diperoleh adonan yang pekat.
Agar
kotoran kambing tidak bau, konsentrat bisa difermentasi dengan capuran
tetes tebu atau air gula merah ditambah dengan activator biologi
misalnya EM4 atau Starbio. Konsentrat kemudian dibungkus tanpa udara dan
kedap udara selama 3 minggu. Jika berbau seperti Tape maka fermentasi
berhasil dan kadar protein meningkat drastis. pakan ini bisa disimpan
dalam waktu yang lama.
Selain
Konsentrat, pakan hijauan juga bisa difermentasi. Hijauan yang aka
difermentasi bisa di cuci lalu diangin-anginkan. Stelah itu dicampur
dengan tetes tebu dan starbio. Komposisi Starbio (EM4) dan tetes tebu
bisa diuji coba sendiri mana yang paling tepat. Jika tidak ada tetes
tebu bisa menggunakan air gula. Kemudian hijauan ditutup rapat selama 3
minggu sampai berbau harum. Hijauan yang difermentasi lebih mudah
dicerna dan mengandung protein yang lebih tinggi. Selain itu juga
kotoran tidak berbau.
Perawatan Ternak Kambing
a. Ternak Kambing – Pemberian Makanan Ternak kambing
Hal yang harus diperhatikan berikutnya dalam usaha beternak kambing
adalah perawatannya. Perawatan kambing melingkupi pemberian makan dan
perawatan kandang, Jenis dan cara pemberian makanan untuk kambing harus
disesuaikan dengan usia dan keadaan ternak. Makanan yang berkualitas
harus mengandung protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang cukup.
Makanan
yang pas untuk beternak kambing adalah makanan yang harus mudah
dicerna, tidak beracun, dan disukai oleh ternak. Pilihlah makanan yang
murah dan mudah diperoleh di lingkungan sekitar lokasi peternakan.
Ada dua macam makanan kambing, yaitu sebagai berikut.
- Makanan hijauan, yakni berbagai jenis rumput dan rambanan (daun-daunan) makanan ini bisa difermentasi dulu seperti petunjuk diatas agar daya cerna lebih mudah dan mengurangi bau kotoran kambing.
- Makanan tambahan (konsentrat) yang berasal dari kacang-kacangan, bungkil kelapa, tepung ikan, vitamin, dan mineral
Adapun cara pemberian makanan dan minuman harus mengikuti aturan berikut.
- Makanan diberikan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Berat makanan hijauan adalah 10 persen dari berat badan kambing.
- Air minum diberikan sebanyak 1,5 – 2,5 liter per ekor per hari.
- Berikan juga garam beryodium secukupnya.
- Makanan penguat (konsentrat) perlu diberikan pada kambing bunting, induk yang sedang menyusui, dan pejantan yang sering dikawinkan. Makanan penguat tersebut berupa bubur sebanyak 0,5 – 1 kilogram per hari.
b. Perawatan Kandang Ternak Kambing
Selain
makanan, hal lain yang menunjang kesehatan kambing-kambing dalam usaha
beternak kambing Anda adalah kebersihan kandang. Selain bersih, kandang
ternak juga harus memiliki ventilasi baik, dan mendapat cukup cahaya
matahari. Jaraknya minimal 5 meter dari rumah.
Ukuran kandang berbeda-beda, bergantung pada peruntukannya.
- Kandang beranak berukuran 120 cm × 120 cm per ekor.
- Kandang induk berukuran 100 cm × 15 cm per ekor.
- Kandang anak berukuran 100 cm × 125 cm per ekor.
- Kandang pejantan berukuran 110 cm × 125 cm per ekor.
- Kandang dara atau dewasa berukuran 100 cm × 125 cm per ekor.
Pengelolaan Reproduksi Ternak Kambing
Dalam
memulai bisnia beternak kambing secara intensif, kambing diusahakan
dapat beranak minimal tiga kali dalam setahun. Untuk itu, ada beberapa
hal yang harus diperhatikan.
- Biasanya, kambing mencapai dewasa kelamin ketika 6 – 10 bulan. Kambing sebaiknya dikawinkan saat berumur 10 – 12 bulan atau saat bobot badannya mencapai 55 – 60 kilogram.
- Siklus berahi kambing berselang antara 17 dan 21 hari. Adapun lama berahi antara 24 – 45 hari.
- Kambing berahi menampakkan tanda-tanda berikut: gelisah, nafsu makan dan minum menurun, sering mengibaskan ekor, sering kencing, kemaluan bengkak, dan mau dinaiki kambing jantan.
- Rasio jantan dan betina adalah 1 banding 10.
- Masa bunting berlangsung antara 144 – 156 hari.
- Masa melahirkan, penyapihan, dan istirahat berlangsung sekitar 2 bulan.
Pengendalian Penyakit Ternak Kambing
Selesai
dengan urusan makanan dan kandang, perawatan lebih lanjut juga
diperlukan oleh kambing-kambing yang Anda ternakkan. Beternak kambing
berarti harus siap dengan segala macam penyakit yang menyerang kambing.
Kambing sering diserang berbagai penyakit, seperti cacingan, kudis,
perut kembung, dan paru-paru. Penyakit dapat dicegah dengan menjaga
sanitasi kandang, pemberian makanan bergizi, dan vaksinasi.
- Baca Juga: Bisnis Ternak Lele Cara Modern dan Menguntungkan
- Baca Juga: Prospek Bisnis Budidaya Ternak Bebek Semakin Menggiurkan
- Baca Juga: Budidaya Ternak Ayam Bangkok Peluang dan Resikonya
Penanganan Ternak Kambing Pascapanen
Beternak
kambing akan terlihat hasilnya setelah kambing berusia matang dan siap
dijual. Kambing dijual ketika berat badannya tidak bertambah lagi, yaitu
pada usia 1 – 1,5 tahun. Harga penjualan diperkirakan berdasarkan
hitungan berikut: Berat hidup × 45 sampai 50% karkas × harga daging
eceran.
Mengenai pemasaran, anda
harus cukup kreatif sebab denyut nadi bisnis ada pada pasar. Anda bisa
melakukan kerja sama dengan rumah sakit bersalin untuk usaha aqiqah.
Selain itu anda juga bs bekerja sama dengan restoran atau rumah makan.
Jika dijual di pasar hewan, pastikan anda sudah sangat mengenal kondisi
dan harga pasar agar tidak dirugikan tengkulak. (editor: Gresik.co
Content team, source: disnak/agrobis/trubus/trobos/majalahtani)